-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

MTs Darut Thalibin Ponteh, Diduga Ada Mark Up dari Jumlah Siswa di Sekolah

Friday, 17 January 2025 | 10:02 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-17T03:02:57Z
(Gambar: ilustrasi)


Kanal Madura, Pamekasan- Belakangan ini banyak beredar laporan dana Bos yang diterima sekolah lebih besar dari jumlah siswa yang ada di daftar dapodik maupun Emis, kelebihan jumlah yang diterima bervariatif, mulai dari empat siswa sampai puluhan siswa.


pada awal januari 2025 awak media menemukan informasi perihal dugaan Mark Up data atau ketidaksamaan antara Data jumlah siswa dengan Data Emis di MTS Darut Thalibin yang berlokasi di Desa Ponteh Kecamatan galis Pamekasan.


Pasalnya dari data yang ada di Emis MTs Darut Thalibin tercatat sebanyak 47 siswa dengan rasio siswa laki 24 siswa dan perempuan 23 siswa, namun hasil richek di lapangan siswa di sekolah tersebut tidak sampai 40 siswa, karna dari keterangan siswa di sekolah tersebut untuk kelas 3 saja ada 13 siswa, kelas 2 ada 5 siswa dan kelas 1 sekitar 15 siswa. 


Sementara itu Kepala Mts Darut Thalibin saat dihubungi via Whast Ap mengaku sedang tidak ada disekolah karna kurang sehat, namun saat di tanya perihal dugaan mark up data siswa di sekolahnya dirinya mengaku tidak begitu tau karna ada di operator jelasnya


" saya sedang tidak disekolah pak, kalau mengenai data siswa saya kurang tau bapak bisa tanyakan sama operator sekolah" ujarnya 


Adie salah satu penggiat anti korupsi dikabupaten Pamekasan sering menemukan dibeberapa sekolah dimana selama ini anggaran dana Bos tidak pernah di laporkan sama sekali kepada wali murid maupun masyarakat, dan untuk mengakses lewat internet juga tudak mudah, harus melalui password yang tidak diketahui masyarakat, padahal progam pemerintah adalah sekolah gratis dan berkualitas.


oleh sebab itu pemerintah mengelontorkan angaran dana Bos agar semua anak bisa bersekolah tanpa ada biaya apapun dan anggaran dapat dikelola dengan baik sesuai yang ada disekolah, tetapi program pemerintah gagal di karenakan keserakahan oknum yang ingin memperkaya diri sendiri dengan cara mark up data dan sebagainya.

×
Berita Terbaru Update