-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

Perihal Bahasa Dan Urgensinya Melestarikan Bahasa Melalui Revitalisasi Bahasa Daerah

Monday 8 July 2024 | 09:46 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-08T02:46:09Z

 


Penulis: F Al Junairi-Guru Master 2024

Pamekasan, KanalMadura- Kondisi geografis Indonesia menjadi keuntungan tersendiri bagi bangsa yang majemuk dengan keanekaragaman bahasa dan budaya yang tersebar di seluruh nusantara. 

Memiliki 718 bahasa daerah merupakan tantangan terbesar untuk melindunginya agar tetap berjalan selaras perkembangan zaman yang mulai mengikis dinding budaya lokal, bahkan dinyatakan 11 bahasa daerah di Indonesia dinyatakan punah dan 24 lainnya sedang mengalami kemunduran. 

Perihal yang dianggap wajar namun justru menjadi bomerang bagi kearifan lokal, terenggutnya bahasa daerah hanya beralasan mengikuti perkembangan zaman agar bisa terlepas dari jeratan kontemporer sehingga dapat mengenakan baju visioner. 

Kemunduran bahkan kepunahan yang perlu diantisipasi melalui upaya masif pelestarian bahasa yang kemudian diaktualisasikan oleh Balai Bahasa Jawa Timur melalui revitalisasi bahasa daerah. Sasaran utamanya adalah guru sekolah dasar dan sekolah menegah pertama. Kedudukan seorang guru sebagai aktor dalam pendidikan diharapkan memberi peran terhadap pendidikan Bahasa Madura. 

Menciptakan situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan dengan meninsersi variasi pembelajaran melalui 7 genre Bahasa Madura, diantara Puisi Madura, Lawak Madura, Pidato Madura, Tembhang Madura, Carakan Madura dan Cerpen Madura. Jenis pembelajaran ini diharapkan mampu membangun pembelajaran yang dialogis, sehingga murid tidak lagi kaku dalam berbahasa Madura. Sehingga penciptaan kultur positif dapat meningkatkan jumlah penutur Bahasa Madura yang mulai luntur. 

Menurunnya tingkat penutur bahasa daerah tentunya menjadi alasan dari membusuknya bahasa daerah utamanya Bahasa Madura. Menyasar Guru, tentunya menjadi salah satu alasan untuk ikut memperbaiki pendidikan, dengan memulai dari akar permasalahan yang menjadi sudut utama. 

Keresahan tentang kepunahan bahasa daerah atau sekedar pembusukan  fonem dan penulisan yang tidak sesuai aturan dan pelafadzan yang tidak tepat ucap sesuai dengan ejaan Madura. Kenyataannya Bahasa Madura sebagai bahasa daerah yang harusnya dipakai sebagai alat komunikasi untuk menunjukkan eksistensi suku Madura. 

Tersebarnya masyarakat Madura harusnya memperkuat identitas suku dan budaya Madura namun yang terjadi justru sebaliknya, banyak orang Madura yang terkontaminasi dengan bahasa dan budaya luar yang secara halus menikam bahasa Madura.

Pelaksanaan Bimtek Revitalisasi Bahasa Daerah ini diharapkan mampu membantah stigma tentang “kekunoan berbahasa daerah”, disinilah kita dapat memetik pelajaran tentang keilmuan dari ruang gerak bahasa daerah, utamanya Bahasa Madura yang beragam dialek sesuai dengan daerahnya. 

Upaya revitalisasi ini menjadi langkah utama untuk menghargai budaya dengan bertanggung jawab melestarikannya tanpa perdebatan siapa yang harus jadi budayawan, ditengah suburnya budaya asing serta menjamurnya gaya hidup budaya asing ditengah-tengah nusantara. Sebagai aktor pendidikan mari memulai dan meningkatkan daya hidup budaya dengan menginspirasi khalayak tentang bangganya Berbahasa Madura dengan nyali untuk mendongkrak eksistensi Budaya Madura.

×
Berita Terbaru Update