Pamekasan, KanalMadura.id- Sedikitnya 4 sekolah menengah pertama SMP swasta di dua kecamatan di kabupaten pamekasan terancam dilaporkan oleh aktivis Lembaga Pemantau Anti Korupsi Gempar Pamekasan.
Hal itu diduga lantaran sekolah tersebut di tengarai melakukan dugaan manipulasi penggunaan anggaran dana bantuan operasional sekolah BOS dan data jumlah siswa.
Abd rahem burhanudin selaku ketua LSM Gempar kepada media Kanal Madura mengaku sudah mengantongi sejumlah keterangan baik penggunaan anggaran maupun data riil siswa di lapangan.
"Beberapa minggu kemarin kita bersama rekan-rekan turun melakukan puldata (pengumpulan data) dan kami rasa karna sudah cukup maka kami akan segera melayangkan surat kepada pihak terkait agar segera dilakukan lidik untuk memastikan dugaan penyimpangan tersebut" kata abd rahem
Namun saat di tanya sekolah mana saja rahem enggan menyebutkan, menurutnya nanti akan terbuka dengan sendirinya
"Yang jelas ada 4 sekolah menengah pertama di wilayah pantura, nanti akan ketahuan dengan sendirinya ke publik, sementara saya masih lakukan kordinasi dengan pihak terkait" ujarnya.
Bahkan dirinya mengaku sudah ada pihak sekolah yang berusaha menghubungi untuk persoalan tersebut tidak berlanjut.