Sumenep-KanalMadura.id- Tindakan tidak mengenakkan dialami salah satu pegawai berinisial RN di Kantor BNI Prenduan, Sumenep. Korban diduga mengalami pelecehan seksual. Pelakunya adalah salah satu pegawai senior berinisial SH di tempat kerjanya.
Dugaan tindakan pelecehan diungkap RN kepada jatimnow.com. Ia mengaku mengalami perlakuan tidak senonoh dan melecehkan sebagai perempuan. Di antaranya sering dilecehkan dengan perkataan mesum.
"Pelaku sering berkata-kata melecehkan. Dengan mengajak melakukan hubungan badan dan semacamnya, "katanya, Minggu (26/6/2022).
RN mengungkapkan, tindakan SH semakin menjadi. Sempat melakukan upaya pelecehan fisik. Atas kejadian itu, korban mengaku trauma. Bahkan sempat meminta cuti selama beberapa hari.
Dugaan tindakan pelecehan dilakukan berkali-kali. Termasuk sempat mencium tangan korban saat sedang bekerja di kantor. Namun korban sempat memendam perilaku SH karena takut.
"Beruntung ada CCTV yang masih melindungi. Kalau kata-kata SH memang tidak terekam. Tapi saya yakin ada rekaman video yang membuktikan," ucapnya.
Tidak hanya itu, SH disebutkan tidak hanya merayu RN. Tapi juga sempat merayu ibu kandungnya. Sehinga membuat korban semakin kecewa.
"Bahkan dia sempat berusaha mencium pipi saya. Tapi saya langsung berusaha menghindar," katanya.
Sementara itu, SH saat dikonfirmasi enggan memberikan klarifikasi. Pihaknya menyampaikan masalah itu akan dimediasi untuk diselesaikan dengan korban.
"Besok saya ke Pemekasan menyelesaikan ini. Bagaimana hasilnya besok saya sampaikan, " katanya.
Di waktu yang berbeda, Syauqi ketua Alpart bahwa persoalan tersebut untuk segera diselesaikan dengan se adil-adilnya sebagaimana aturan yang ada.
"Kami harap pimpinan BNI Pamekasan berani bersikap tegas sebagaimana aturan yang ada, Termasuk pimpinan BNI Kanwil Surabaya juga akan kami minta ketegasannya. Terlepas Persoalan mana yang benar itu persoalan lain, yang jelas dengan munculnya persoalan ini sangatlah tidak sedap di cerna lebih-lebih bila pihak yang berwenang (Pimpinan BNI Pamekasan dan pimpinan BNI Kanwil Surabaya) tidak berani untuk bersikap tegas, Maka kami atas nama masyarakat tidak akan tinggal diam," Tegasnya.