Kanal Madura, Pamekasan - Wabah penyakit mulut dan kuku PMK telah menyebar ke 16 provinsi di Indonesia dan jutaan hewan ternak terjangkit virus tersebut per 22 Mei 2022 tak terkecuali di Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur.
Sejumlah kabupaten dan kota saat ini melaui dinas terkait sedang gencar melakukan sosialisasi pencegahan dan pendataan terhadap hewan ternak sapi.
Namun hal tersebut berbeda dengan yang dilakukab dinas peternakan dan pertanian Kabupaten Pamekasan.
Dinas setempat sepertinya hanya fokus pada sosialisasi bahkan tidak memiliki data terkait banyaknya hewan yang terjangkit PMK.
"Kami sampai saat ini masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi wabab PMK" Kata Budi kabid Keswan Dinas peternakan Kabupaten Pamekasan
Dirinya juga mengakui belum punya data terkait hewan yang terjangkit PMK dan belum melakukan uji klinis terhadap hewan yang diduga terjangkit PMK
"Terus terang kami belum punya datanya mas bahkan kami masih akan melakukan uji klinis karna selain tidak ada anggaran ini juga wabah yang tidak direncanakan" Ujarnya
Sementara itu Ketua Umum LSM Gempar Abd Rahem mengaku prihatin terhadap dinas pamekasan, tengah maraknya wabah yang menimpa hewan ternak sapi milik warga dinas seakan akan tidak bekerja.
"Saya tidak hanya prihatin tapi malu dengan sikap dinas peternakan yang mana bahkan sampai saat ini belum memiliki data padahal sudah banyak ternak warga yang mati maupun yang terjangkit"Kata rahem
Bahkan dirinya menyayangkan karna saat ada sapi yang ditengarai terjangkit wabah PMK dinas tidak pernah melakukan uji klinis terhadap kesehatan ternak warga*(ys)