PAMEKASAN, KanalMadura.Id,- Sebelumnya percepatan pembangunan yang seringkali di gembor gemborkan oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam cukup memikat perhatian sejumlah masyarakat di Pamekasan, Namun semuanya menjadi hambar disaat tidak adanya relevansi antara pernyataan dengan sikap atau kabijakan yang di sajikan oleh bupati.
Hambarnya kepercayaan masyarakat Pamekasan terhadap bupati salah satunya berawal dari perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan yang hingga saat ini belum ada kejelasan.
Menanggapi hal tersebut, ketua Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) Sauqi mengatakan, belum finalnya perubahan APBD di Pamekasan tersebut sebagai bukti gagalnya kepemimpinan Baddrut Tamam sebagai Bupati.
"Melihat fakta yang ada, yang terjadi bukan percepatan pembangunan seperti yang sering dikatakan oleh bupati , tapi malah 180 derajat terjungkil balik, Nah disitulah permasalahannya menurut kami dan kami meyakini pasti ada sesuatu yang menjadi penyebab terjadinya molor ini, dan diakui atau tidak ini adalah bagian dari bentuk kegagalan maupun kelemahan dari bupati yang sekarang."katanya, minggu (25/04/2021)
Dan pihaknya pun menilai Bupati yang seringkali dipanggil mas Tamam itu dianggap tidak konsisten dengan perkataannya sendiri, bahkan cenderung terlena dengan ketidak konsistenannya tersebut.
"Bicaranya Pamekasan Hebat, tapi ngomong saja kok tidak konsisten, jadi saya hawatir bupati Pamekasan ini salah baca buku sehingga mempengaruhi pola fikirnya" tegas sauqi
Sauqi pun manilai molornya perubahan APBD 2021 di pemekasan ini diduga ada interfensi kepentingan pribadi bupati, sehingga hal yang tidak sepatutnya terjadi harus terjadi.
"APBD 2021 ini sudah selesai dibahas di dewan pada Desember 2020 kemaren, jadi tidak selesainya perubahan APBD 2021 sampai sekerang ini bagi saya sangat mencurigakan dan cukup memalukan, karena terlalu molor bahkan jauh lebih molor dari tahun sebelumnya. Selaku warga negara yang baik saya hanya menyarankan dan sedikit memberikan pengetahuan agar di jadikan pegangan oleh bupati Pamekasan bahwa kepentingan rakyat itu diatas segala galanya, jadi harus didahulukan dari pada kepentingan yang sifatnya pribadi,"tutupnya*(swq)