Pamekasan,KanalMadura.id,- Sekelompok pemuda asal Madura yang tergabung dalam Pamekasan Progress mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus mobil sigap di Kabupaten Pamekasan yang diduga melibatkan Bupati Badrut Tamam.
Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/04).
Koordinator Aksi Imam Hanafi Abdullah mengatakan bahwa aksi tersebut sudah kedua kalinya dilakukan dalam rangka mengawal penuntasan kasus dugaan penyelewengan pengadaan mobil sigap di Pamekasan.
“Jadi ini aksi yang kedua dengan tuntutan yang sama yaitu meminta KPK turun ke Pamekasan karena disana ada kasus dugaan korupsi mobil sigap yang sampai sakarang tidak jelas proses hukumnya ,” kata Imam.
Menurut Imam, penanganan kasus ini dianggap tidak transparan bahkan diduga ada intervensi kekuasaan.
“Kalau dibiarkan kasus ini akan kusut dan akhirnya hilang begitu saja, dalam proses hukumnya saja sudah ada indikasi kongkalikong. Bayangkan setelah ditangani Kejari Pamekasan dan sudah masuk tahap penyidikan malah dilimpahkan ke Inspektorat Pamekasan. Seakan ada kesengajaan mengulur-ngulur waktu dan tumpang tindih dalam proses hukumnya,” ujarnya.
Imam mendesak KPK untuk segera periksa Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang memiliki program pengadaan mobil sigap tersebut.
“Untuk menuntaskan kasus ini, KPK harus segera panggil dan periksa Badrut Tamam karena ia yang paling bertanggung jawab sebagai bupati yang punya program ini” paparnya.
Senada dengan yang disampaikan ketua Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) Sauqi, pihaknya meminta agar KPK segera turun tangan agar kepercayaan publik kepada lembaga anti korupsi tersebut tetap terjaga dengan baik.
"Karena jika kasus ini hanya dibiarkan mengambang seperti ini maka yang pasti kepercayaan publik kepada penegak hukum utamanya KPK akan berkurang,"jelasnya
Pihaknya berharap KPK tangani kasus tersebut hingga menetapkan tersangka siapa saja yang terlibat.