foto: istimewa
Pamekasan, Kanalmadura- Terkait dengan insiden penggerebekan sejumlah muda-mudi yang sedang asyik pesta narkoba di Resto Wiraraja yang ada di Tlanakan Pamekasan mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Aktifis Pamekasan Herman Felani, menurutnya terjadinya pesta narkoba yang ada di resto wiraraja tersebut diakibatkan karena kelalaian pihak pemerintah setempat.
"Kenapa saya bilang lalai, karena beberapa bulan yang lalu wiraraja itu kan sudah ditutup, kenapa sampai bisa beroperasi lagi, berarti kan tidak dipantau aktifitasnya paska ditutup," katanya
Menurutnya, Badrut Tamam selaku bupati Pamekasan harus lebih bijak dan tegas dalam menyikapi persoalan yang menyangkut nama baik kabupaten Pamekasan.
" pamekasan ini kan terkenal sebagai bumi gerbang salam, masak dijadikan tempat seperti itu," tambahnya
Tambah parah lagi pada saat forum Audiensi yang dilakukan Herman beserta sejumlah tokoh ulama' di DPRD Kabupaten Pamekasan pada hari Kamis, 25/06/2020 kemaren, dinas terkait secara tegas menyatakan bahwa Cafe dan Resto wiraraja itu tidak ada izinnya.
"Selama ini ngapain saja kok diam ketika tau kalau wiraraja itu tidak berijin,apa sudah masuk angin,"jelasnya
Sehingga ia mendesak bupati Badrut Tamam untuk memproses kasus tersebut secara hukum.
"Jadi kami meminta bupati Pamekasan untuk melaporkan segera melaporkan pengelola atau pemilik resto wiraraja terkait pelanggaran hukum dan memberhentikan pimpinan Satpol PP Pamekasan selaku instansi terkait atas kelalayan, sebagai tanggung jawab dari bupati Pamekasan" terangnya
Namun jika bupati tidak berani mengambil langkah tersebut, maka ia meminta dengan hormat agar bupati segera mengundurkan diri dari jabatannya.
"Sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap rakyat jika bupati tidak mampu bersikap tegas maka lebih baik mundur saja dari jabatannya, sebab masyarakat Pamekasan butuh bupati yang tegas dan pro rakyat bukan bupati yang hanya pandai bersilat lidah tapi apatis terhadap rakyat" tutupnya.*(swq)