gambar istimewa
Sumenep, Kanalmadura- Terkait adanya dugaan kongkalikong antara pihak Desa dan Pendamping Program sembako yang ada di Kecamatan Bluto tepatnya di desa Kapedi, terkait kualitas beras yang diduga hasil oplosan yang disalurkan kepada keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari progam sembako semakin menguat dengan adanya penarikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) serta adanya agen (e-warong) abal-abal.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga yang enggan namanya dimediakan, menurutnya, aparat desa telah menarik kartu Keluarga Sejahtera dengan alasan yang tidak jelas.
“Padahal kartu itu merupakah hak penerima (KPM) yang tidak boleh diambil alih oleh pihak lain, sehingga saya curiga ini pasti ada kaitannnya dengan pendistribusian bantuan sembako tersebut, ditampbah lagi dengan adanya penyalur/agen yang setatusnya tidak jelas" katanya Kepada Awak Media, Kamis (09/04/2020)
"Informasinya katanya sekarang berkaitan dengan pendistribusian bantuan dati program sembako ini harus melalui agen/e-warong, tapi anehnya di desa kapedi ini saya temukan ada agen yang tidak berkapasitas sebagai agen/e-warong, nah ini bagaimana dan pendampingnya kemana? " Imbuhnya dengan penuh rasa kesal.
Hal itu mendapat sorotan tajam dari salah satu aktifis Jawa Timur Basri, menurut dia tindakan yang dilakukan oleh aparat desa setempat serta pihak pengoplos beras yang ada di desa kapedi sudah bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
"Sehingga ini perlu tindakan yang serius dari aparat hukum yang berwenang, dan ini tidak boleh dibiarkan," terangnya
Menurut Basri, dalam waktu dekat pihaknya akan membawa hal tersebut ke ranah hukum, karena menyangkut banyak orang.
"Saya pastikan hal ini akan kita laporkan, karena ini menyangkut kesejahteraan masyarakat, sambil lalu kita mengumpulkan barang bukti yang sudah ada,"ucapnya
Dalam waktu yang lain, Kepala Dinas Sosial kabupaten sumenep Iksan sudah menegaskan siapapun yang bermain-main dengan program pemerintah dimintai untuk dilaporkan saja kepada pihak yang berwenang.
"Sehingga ketahuan siapa yang bermain-main dalam program pemerintah ini," tutur Kadinsos Kabupaten Sumenep Ihsan.*(swq)