gambar ilustrasi
Sumenep-Kanalmadura- Terkait adanya dugaan beras Oplosan yang didistribusikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Sembako di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, Pendamping Program Sembako Kecamatan Mengaku Tidak Tahu Menau. Minggu (05/04/2020)
Sebelumnya rame diberitakan pelaksanaan program sembako di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur rupanya tidak sebagaimana yang menjadi harapan Kemensos.
Pasalnya, beras yang disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) itu diketahui kualitasnya jelek. sehingga menyebabkan banyak keluhan dari masyarakat (keluarga penerima manfaat).
Bahkan, salah seorang warga setempat DN (Inisial) membeberkan bahwa, perihal kualitas beras jelek yang diterima KPM tersebut dimungkinkan karena ada tempat pengoplosan beras yang diduga sengaja melakukan hal tersebut.
“Setahu saya, di Desa ini ada tempat pengoplosan beras, tepatnya utara pasar Kapedi, saya memiliki bukti rekaman video kalau disana memang ada pengoplosan beras,” katanya
Sementara itu, Pendamping Program sembako Kecamatan Bluto mengaku bahwa dirinya tidak tahu menahu perihal ada keluhan dari salah satu warga Desa Kapedi yang merupakan desa dibawah naungannya selaku pendamping program sembako.
"Kpm yang mana yang mengeluh??? Selama ini tidak ada kpm mengeluh," katanya saat dimintai keterangan Via WhatsApp
Bahkan ia beralasan bahwa Desa Kapedi sangat luas sehingga pihaknya tidak bisa menjangkau secara keseluruhan.
" Kapedi itu luas dan banyak, yang mana itu harus jelas, Jangan membuat Berita tanpa konfirmasi ke semua pihak harus duduk bersama dan harus jelas," tutupnya*(sie)