foto: pelaksanaan kejurwil
pencak silat
Sampang, Kanalmadura-Bupati sampang menggelar kejuaraan madura kejurwil pencak silat yang di laksanakan di gor wijaya kusuma berlangsung tidak kondusif dan cendrung merugikan beberapa kontingen, Sabtu 07/03/2020.
Terutam di kategori tanding dari pantauan awak media pada saat pelaksanaan tanding memang tidak di atur jadwal per sesi dan panitia tidak menyediakan bagan untuk informasi ke peserta.
Saat di konfirmasi ke salah satu official membenarkan hal tersebut bahkan memperlihatkan cattingan wa grop official yang di penuhi dengan pertanyaan partai berapa, kapan tanding, dan persesi ngambil berapa partai, hal ini menunjukan ketidak siapan pantia sehingga banyak kontingen bertanya tanya,hal ini di lakukan karna manajer masing masing kontingen kwatir dengan atletnya, kurang istrahat karna harus memplototi jadwal yang di tentukan panitia secara kondisional di lapangan,
"saya khwatir dengan atlet yang saya bawa dengan kesehatanya karna tidak teraturnya istrahat akibat mengikuti jadwal dari panitia yang sewaktu waktu bisa nambah dan berubah setiap sesinya...
Memang secara penilaian dan floting menggunakan sistem IT, tapi karna terbtasan SDM baik peserta maupun panitia dan wasit juri sehingga sistemnya penilainya kadang macet dan eror, panitia lupa bahwa prodak teknologi ada plus minunya, di sisi lain ketidak terutan jadwal banyak atlet yang di diskwalifikasi karna gagal timbang ulang"
Tutur mas atiq manajer kontingen pp al anwar pamekasan
Ya.. Bicara rugi kontingen saya di rugikan karna harus disk di babak ke 2...
Cuman kami peserta bisa apa wong di TM ini open, ikut terserah anda tidak ikut tidak apa "
Sambil menirukan gerakan pimpian rapat Teknical meting di kantor koni sampang,
" sementara sore ini atlet kami tidak main partai ke 152 setalah melakukan timbang badan karna melihat kondisi atlet masa ototnya berbeda, memang di undangan usia remaja 14 sampai 18 sedangkan usia dewasa 17 sampai 20 tahun ini kan aneh, yang usia 18 bisa ikut ke remaja, kita sudah bahas ini pada saat tecnikal meting untuk memakai peraturan IPSI yakni dari usia remaja 14 tahun sampai 17 tahun sedangkan dewasa dari 18 tahun sampai 21 tahun, jadi kami memutuskan untuk tidak main demi keselamatan atlet kami, kita fokuskan saja ke O2SN. tutur mas atiq official PPS JOKO TOLE cabang pamekasan.
Sementara lawan dari partai 152 PS cobra saat di komfirmasi manajernya membernakan hal tersebut bahwa sistem IT yang di gunakan panitia banyak sekali merugikan perserta terutama terlambat pada saat timbang ulang
Karna ketidak tauan jadwal tanding persesi.
"ya memang panitia tidak memasang jadwal persesi baik yang main pagi, siang dan malam sehingga atlet kami stanbykan di lapangan"
Mengenai tidak mainny partai 152 itu di anggap UD dan tetap ada pemenang yaitu dari ps cobra, dan itu merupakan hak official berkaitan dengan keselamatan atletnya"
Tutur dayat manajer ps cobra.
Dari pantauan awak media kejuaran masih berlangsung dan menggunakan scoring sperti di segame walupaun ada erornya dan harus di catat manual hendaknya ini menjadi evaluasi bagi panitia kejuraan pencak silat piala bupati sampang di tahun berikutnya*(atq)