foto: Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin
menemui para pendemo
Pamekasan, Kanalmadura.- Sejumlah Massa dari Forum Lintas LSM dan Aktivis yang menggelar aksi demo terkait harga Tembakau meminta agar DPRD Pamekasan menjelaskan tentang kesepakatan atau MoU pemkab pamekasan dengan Pabrikan. Rabu (18/09/2019).
dalam orasinya Abdus salam cs meminta agar Pemkab Pamekasan melalui DPRD Kabupaten Pamekasan dapat menjelaskan hasil kesepakatan mengenai harga tembakau Antara Pemkab dan Pabrikan.
"Kalau pemkab pamekasan memang sudah ada kesepakatan dengan pabrikan tolong jelaskan pada kami atau tunjukkan MoU mengenai Harga Tembakau, agar masyarakat percaya dengan kinerja DPRD".Ujar Abdussalam
- Baca juga: Soal Harga Tembakau, Pemkab Pamekasan Tidak Mampu Tunjukkan MoU Dengan Pabrikan.
- Baca juga: Untuk Kesekian Kalinya Pemkab Pamekasan di Demo Soal Tembakau.
- Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Resmi Naikkan Harga Cukai Hasil Tembakau Sebesar 23%
Sementara itu Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin, saat menemui peserta aksi mengakui tidak dapat menunjukkan MoU yang di minta para peserta aksi.
"Kami minta maaf pada teman-teman sekalian, terus terang kami akui bahwa dari semua tuntutan yang teman teman sampaikan, kami sampai saat ini belum pernah dilibatkan untuk membahas tentang tuntutan yang teman teman sampaikan masalah tembakau ini". Kata Halili Yasin dihadapan para pendemo.
Para peserta aksi tersebut kemudian mengajak DPRD Pamekasan untuk datang ke Gudang untuk melihat langsung bagaimana harga tembakau dipabrik.
Untuk diketahui Para aktivis tersebut kembali menagih janji Bupati Pamekasan menganai harga tembakau yang dinilai merugikan petani tembakau.
dimana sebelumnya Bupati Pamekasan Badrud Tamam mengaku sudah mengundang sembilan pabrikan dan sudah melakukan komunikasi, yang menyepakati harga minimal yakni tidak boleh membeli di bawah Rp 42.600.
Namun sampai saat ini harga tembakau petani saat ini berkisar antara Rp 25.000 s/d Rp 30.000 /kg.
Puluhan Massa dari Forum Lintas LSM dan Aktivis yang menggelar aksi demo itu sempat terlihat saling dorong dengan petugas kepolisian saat akan menerobos masuk gedung DPRD lantaran tidak segera ditemui DPRD dan Bupati Pamekasan*(ad/red)