-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

Beberapa Senyawa Yang Dapat Membuat Hasil Tes Narkoba Positif Ternyata Ada Dalam Benda-benda Keseharian.

Sunday, 15 September 2019 | 07:50 WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-15T00:50:12Z
gambar ilustrasi: 
sejarah berawalnya
 dan perkembangan obat

Kanal madura.- Untuk mendeteksi keberadaan senyawa narkotika tertentu maka pengujian melalui test urine mulai banyak diterapkan untuk mengetahui apakah seseorang menggunakan narkoba atau tidak.

Namun karena sifatnya hanya sebatas mendeteksi keberadaan senyawa narkotika tertentu dalam urin, maka pengujian ini dapat menipu bila anda tidak hati-hati dalam memperhatikan senyawa kimia yang masuk ke tubuh sehari-hari.

Menurut Live Science, beberapa senyawa yang dapat membuat hasi tes narkoba positif ternyata ada dalam benda berikut ini:

1. Obat Flu.

Menurut sebuah penelitian pada 2010, beberapa senyawa yang terkandung dalam obat flu dapat mengacaukan pengujian amfetamin sehingga mengeluarkan hasil positif menggunakan narkoba.

Beberapa senyawa dalam obat flu adalah brompheniramine yang merupakan senyawa bersifat antihistamin. Antihistamin sendiri merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengatasi reaksi atau gejala alergi. Selain itu, antihistamin juga dapat digunakan mengatasi vertigo dan insomnia.

Pengujian terdahulu pada 2008 bahkan menemukan fakta bahwa penggunaan inhaler sebuah label terkenal dapat membingungkan pengujian amfetamin. Hal ini disebabkan inhaler tersebut mengandung levomethamphetamine yang merupakan 'cerminan' dari methamphetamine.

Namun penelitian itu mengatakan tes narkoba yang lebih canggih dapat membedakan methamphetamine dan senyawa kimia lain dalam inhaler.

2. Antibiotik

Bila anda berada sedang mengonsumsi obat-obatan termasuk antibiotik dari dokter Anda, maka ada baiknya memperhatikan kandungan antibiotik yang diberikan. Kandungan senyawa tertentu seperti rifampisin dan fluoroquinolones dapat memberikan hasil positif dalam pengujian opiate atau morfin.

Dalam satu kasus pada 2002, seorang anak tujuh tahun di Lebanon yang mengunjungi rumah sakit dinyatakan positif dalam pengujian opiate. Baru kemudian diketahui bahwa kandungan rifampisin yang ia konsumsi mengacaukan pengujian opiate.

3. Sabun Bayi

Tidak ada yang menyangka dalam sebuah pengujian pada 2012 lalu, bayi-bayi yang baru lahir di sebuah rumah sakit terbukti positif memiliki kandungan ganja dalam urine mereka.

Setelah diselidiki, ternyata kandungan senyawa kimia dalam sabun bayi yang digunakan rumah sakit tersebut untuk membersihkan bayi baru lahir mengandung senyawa kimia pembuat hasil positif pada uji narkoba.

Senyawa tersebut ternyata ada pada banyak sabun bayi label besar seperti Johnson & Johnson Head to Toe Body Wash, J&J Bedtime Bath, CVS Night-Time Baby Bath, Aveeno Soothing Relief Creamy Wash, dan Aveeno Wash Shampoo.

Sabun-sabun tersebut menimbulkan hasil positif pada pengujian THC, komposisi aktif dalam ganja. Para peneliti belum mengetahui mengapa senyawa kimia pada sabun bayi menyebabkan pengujian THC jadi positif.

Para peneliti menduga bahwa beberapa senyawa kimia dalam sabun bayi memiliki struktur kimiawi mirip dengan THC, atau senyawa kimia itu mengubah cara kerja pengujian. Sedangkan mengapa terdapat pada urine bayi, para peneliti menduga sisa sabun yang ada di kulit kelamin tersapu urin saat pengujian berlangsung.

4. Ibuprofen

Ibuprofen bukan hanya tidak direkomendasikan dikonsumsi saat demam, namun juga ketika akan menjalani sebuah tes narkoba.

Dalam sebuah penelitian pada 1990 silam, 60 orang mengambil ibuprofen dengan dosis berbeda-beda. Dan pada responden dengan dosis tertinggi yaitu 1.200 miligram per hari, ia dinyatakan positif mengandung cannabinoid yaitu senyawa dalam ganja.

Sedangkan pasien lain, teruji positif mengandung barbiturate yang biasa ada di obat tidur dan anti-kecemasan. Para peneliti kemudian menyimpulkan peluang hasil palsu setelah mengonsumsi ibuprofen.

5. Tonic Water

Sebagian orang menyukai menikmati tonic water dingin sebagai teman saat bercengkerama. Namun ternyata tonic water mengandung sedikit kandungan kina, senyawa yang biasa digunakan untuk mengatasi malaria.

Masalahnya, kina kadang dicampur dengan narkotika ilegal. Sehingga, temuan kina dapat menjadi indikator dari penggunaan obat-obatan ilegal.

Dalam catatan penelitian Brown Univeristy di Rhode Island menemukan bahwa pengujian narkoba melalui urine menunjukkan hasil positif dari kina setelah konsumsi air tonik dalam beberapa minuman campuran.*(sumber diambil dari CNN Indonesia)
×
Berita Terbaru Update