foto: kursi raksasa icon Gumitir
Kanalmadura,- Bagi sebagian orang perjalanan ke Banyuwangi melintasi Gunung Gumitir merupakan perjalanan yang melelahkan, Melintasi belokan, tanjakan dan jalan terjal dan curam, akan sangat menguras tenaga.
Namun seketika rasa lelah kita bisa terobati dengan disuguhkan pemandangan yang eksotis, pemandangan alam yang masih segar berupa hutan dan kebun kopi.
foto: pengunjung (istimewa)
Terutama ketika kita sudah sampai di rest area Gunung Gumitir yang terletak di areal kebun kopi yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XXI (Persero).
Di rest area tersebut terdapat cafe dan areal bermain Outbound dan Flying Fox, serta terdapat spot foto yang bisa kita manfaatkan untuk ber Swa Foto.
Mulai dari kursi raksasa berukuran
3x3 meter dengan tinggi 2,5 meter, dan kebun kopi robusta yang luasnya seluas mata memandang, serta fasilitas lain yang disediakan pengelola ditempat tersebut.
tidak hanya itu kita juga bisa menjelajah di area tersebut melewati terowongan Mrawan menggunakan kendaraan Lori, sejenis kereta untuk mengelilingi kebun dan pabrik pengolahan kopi yang dibangun sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda sekitar 1901-1903 Masehi.
foto: terowongan Mrawan
Penamaan Gumitir sendiri diambil dari sebuah cerita Damar Wulan dalam kisah kerajaan Blambangan yang dikisahkan sedang berperang dengan kerajaan Majapahit.
Damar Wulan yang berasal dari kerajaan Majapahit mendapatkan tugas untuk membunuh Minak Jinggo, setelah berhasil memenggal kepala Minak Jinggo ditengah perjalanan Damar Wulan bertemu Putra Kembar Patih Loh Gender yang bernama Layang Kumitir dan Layang Seta.
Damar Wulan yang terkena tipu muslihat Layang kumitir berhasil dibunuh dan berhasil merampas kepala Minak Jinggo, namun seorang pertapa sakti berhasil menghidupkan kembali Damar Wulan, dan tempat terjadinya peristiwa tersebut kemudian diberi nama Gunung Gumitir.*(ad)
*diambil dari berbagai sumber saat berkunjung ke Banyuwangi*