caption:syauqi (alpart)
Pamekasan,Kanalmadura.id- Aliansi pemuda peduli Rakyat (Alpart), Sauqi menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan pihaknya beberapa hari kemarin merupakan salah satu bentuk kepeduliannya terhadap perkembangan serta kemajuan Kabupaten pamekasan.
Namun, kata Sauqi, pihaknya merasa sangat di kecewakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, dan menilai Bupati Baddrut Tamam apatis terhadap persolan yang disampaikan kelompoknya.
"Aksi demonstrasi kami di Kantor Bupati Pamekasan kemarin itu bukanlah yang pertama kalinya, melainkan sudah kali kedua setelah sebelumnya audiensi dan Aksi di Kantor KPPT Kabupaten Pamekasan," katanya, Sabtu (17/08/2019)
"Namun aksi dan tuntutan yang kami sampaikan tidak satupun ditanggapi, itu salah satu yang menjadi dasar utama kekecewaan kami terhadap Pemkab Pamekasan, lebih-lebih pada Bupatinya yang sukanya pencitraan terus," sambung dia.
Padahal, menurut Sauqi, sebenarnya kalau pemerintah itu peka dan faham bahwa gerakan yang dilakukan itu murni gerakan perjuangan dan secara tidak langsung juga membantu Pemerintah dalam membongkar bocornya pendapatan asli daerah (PAD).
Baca Juga; "Pamekasan Gagal Hebat" Alpart Hadiahi Bupati Pamekasan BH dan CD
Pembangunan Lapangan Futsal Desa Pandan Bermasalah
"Sehingga, PAD Kabupaten Pamekasan bisa bertambah yang secara otomatis itu akan berdampak positif bagi perkembangan Pamekasan kedepannya," ujar Dia.
Kemudian, lanjut Sauqi, sangat disayangkan ketika sikap dari Pemkab Pamekasan dalam hal ini Bupati Baddrut seakan apatis terhadap temuan yang disampaikan kelompoknya.
"Sebenarnya, apa maunya pemerintah ini? Kami menyampaikan temuan yang itu jelas-jelas merugikan pemerintah setempat, malah tidak menggubris seakan tidak ada masalah," ucapnya.
"Coba kalau ada orang ngajak selfie, mau-mau aja dia. Inilah kemudian saya beranggapan bahwa dalam kepemimpinan Baddrut Tamam gagal hebat dan gagal paham," lanjut dia.
Dikatakannya, Persoalan IMB ini harusnya di bereskan, karena menjadi salah satu dari stagnannya PAD Kabupaten Pamekasan selama ini.
Dan sudah seharusnya Bupati Pamekasan mampu bersikap tegas jika ingin benar-benar menjadikan Pamekasan Hebat sebagaimana slogan yang didengung-dengungkannya selama ini.
"Coba kita perhatikan, di kota saja, baik pertokoan, cafe, tempat makan dan lain-lain itu semakin tahun bukan berkurang, tetapi malah bertambah pesat. Tapi kenapa PAD Kabupaten Pamekasan pertahunnya masih terlihat setagnan?," katanya.
Bahkan, menurut Sauqi, cenderung tidak berbanding lurus atau seimbang dengan pertumbuhan perekonomian yang ada. "Nah tidak dapat dipungkiri salah satu penyebabnya adalah karena terus dibiarkannya tempat-tempat usaha yang tidak berizin ini," terangnya.
Lantas kalau begitu, masih kata Sauqi, dimana coba letak hebatnya dari bupati Baddrut, kalau urusan baginian saja tidak mampu menyelesaikan. Oleh karena itu kami berharap Bupati Pamekasan itu harus mampu bersikap tegas, adil, dan bertanggung jawab dalam menuntaskan persoalan.
"Persoalan di Pamekasan ini tidak cukup hanya dengan membranding mobil-mbil dinas dengan batik, dan menyampaikan bahwa Pamekasan lima tahun mendatang bisa dilihat dari sekarang. Akan tetapi butuh kerja nyata dan ketegasan dari bupati agar harapan agar Pamekasan benar-benar hebat tidak sebatas slogan tanpa makna," tutur Sauqi
"Kalau sikap bupatinya tidak jelas dan terkesan penakut seperti ini, ya bukan pamekasan hebat donk," tutupnya. (*)
Namun, kata Sauqi, pihaknya merasa sangat di kecewakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, dan menilai Bupati Baddrut Tamam apatis terhadap persolan yang disampaikan kelompoknya.
"Aksi demonstrasi kami di Kantor Bupati Pamekasan kemarin itu bukanlah yang pertama kalinya, melainkan sudah kali kedua setelah sebelumnya audiensi dan Aksi di Kantor KPPT Kabupaten Pamekasan," katanya, Sabtu (17/08/2019)
"Namun aksi dan tuntutan yang kami sampaikan tidak satupun ditanggapi, itu salah satu yang menjadi dasar utama kekecewaan kami terhadap Pemkab Pamekasan, lebih-lebih pada Bupatinya yang sukanya pencitraan terus," sambung dia.
Padahal, menurut Sauqi, sebenarnya kalau pemerintah itu peka dan faham bahwa gerakan yang dilakukan itu murni gerakan perjuangan dan secara tidak langsung juga membantu Pemerintah dalam membongkar bocornya pendapatan asli daerah (PAD).
Baca Juga; "Pamekasan Gagal Hebat" Alpart Hadiahi Bupati Pamekasan BH dan CD
Pembangunan Lapangan Futsal Desa Pandan Bermasalah
"Sehingga, PAD Kabupaten Pamekasan bisa bertambah yang secara otomatis itu akan berdampak positif bagi perkembangan Pamekasan kedepannya," ujar Dia.
Kemudian, lanjut Sauqi, sangat disayangkan ketika sikap dari Pemkab Pamekasan dalam hal ini Bupati Baddrut seakan apatis terhadap temuan yang disampaikan kelompoknya.
"Sebenarnya, apa maunya pemerintah ini? Kami menyampaikan temuan yang itu jelas-jelas merugikan pemerintah setempat, malah tidak menggubris seakan tidak ada masalah," ucapnya.
"Coba kalau ada orang ngajak selfie, mau-mau aja dia. Inilah kemudian saya beranggapan bahwa dalam kepemimpinan Baddrut Tamam gagal hebat dan gagal paham," lanjut dia.
Dikatakannya, Persoalan IMB ini harusnya di bereskan, karena menjadi salah satu dari stagnannya PAD Kabupaten Pamekasan selama ini.
Dan sudah seharusnya Bupati Pamekasan mampu bersikap tegas jika ingin benar-benar menjadikan Pamekasan Hebat sebagaimana slogan yang didengung-dengungkannya selama ini.
"Coba kita perhatikan, di kota saja, baik pertokoan, cafe, tempat makan dan lain-lain itu semakin tahun bukan berkurang, tetapi malah bertambah pesat. Tapi kenapa PAD Kabupaten Pamekasan pertahunnya masih terlihat setagnan?," katanya.
Bahkan, menurut Sauqi, cenderung tidak berbanding lurus atau seimbang dengan pertumbuhan perekonomian yang ada. "Nah tidak dapat dipungkiri salah satu penyebabnya adalah karena terus dibiarkannya tempat-tempat usaha yang tidak berizin ini," terangnya.
Lantas kalau begitu, masih kata Sauqi, dimana coba letak hebatnya dari bupati Baddrut, kalau urusan baginian saja tidak mampu menyelesaikan. Oleh karena itu kami berharap Bupati Pamekasan itu harus mampu bersikap tegas, adil, dan bertanggung jawab dalam menuntaskan persoalan.
"Persoalan di Pamekasan ini tidak cukup hanya dengan membranding mobil-mbil dinas dengan batik, dan menyampaikan bahwa Pamekasan lima tahun mendatang bisa dilihat dari sekarang. Akan tetapi butuh kerja nyata dan ketegasan dari bupati agar harapan agar Pamekasan benar-benar hebat tidak sebatas slogan tanpa makna," tutur Sauqi
"Kalau sikap bupatinya tidak jelas dan terkesan penakut seperti ini, ya bukan pamekasan hebat donk," tutupnya. (*)