foto: ilustrasi BNPT
Mereka melaporkan tiga orang diantaranya dua orang Agen E-warung dan mantan kepala desa Dempo barat yang ketiganya diduga melakukan penggelapan bantuan pangan nontunai (BPNT). yang dikatakan telah Dua bulan keluarga penerima manfaat (KPM) hanya mendapat struk.
Sementara itu Agen e-warung Desa Dempo Barat Djipto Prayitno membantah laporan dari masyarakat yang mengatakan ada penyelewengan BPNT.
Baca juga:Alpart: Aksi Kami kemarin, Bentuk Kepedulian terhadap Perkembangan dan Kemajuan Pamekasan
ADD Desa Tattangoh: Program Pengeboran Senilai Rp.100 juta hanya tinggal Prasasti
Menurutnya, kartu pencairan tersebut baru terbit 1 Agustus kemarin, sementara bantuan seharusnya terdistribusi sejak bulan Juni.
"Setelah kartu pencairan itu terbit, saya langsung meminta masyarakat menggesek kartu untuk melakukan pencairan, sebab jika tidak segera dicairkan, jatah untuk Juni dan Juli itu bisa hangus". Ujarnya saat dihubungi via telepon.
dia juga menegaskan tidak ada penyelewengan dan dirinya siap di panggil kemana saja.
menurutnya ada 312 orang KPM penerima BPNT yang mencairkan dan sembako langsung diberikan setelah prosesnya selesai. (*)