Kanalmadura.com - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan, konselor dua negara, yakni Jerman dan Amerika Serikat siap membantu memprosikan batik tulis Madura di negara tempat mereka bertugas.
“Konselor dari dua negara itu bersedia membantu untuk mempromosikan batik Madura melalui jaringan yang mereka punya, setelah kemarin sempat datang ke lokasi pameran UKM se-Madura yang digelar di Jakarta mulai tanggal 28 hingga 29 November 2018 kemarin,” ujar Baddrut Tamam dalam keterangan persnya yang diterima pamekasanhebat.com, Kamis (30/11/2018) malam.
Konselor dua negara tersebut, yakni Jerman dan Amerika datang Gedung Smesco Indonesia, tempat pameran UKM yang digelar Pemkab Se-Madura digelar.
Mereka melihat secara langsung pameran UKM dari empat kabupaten di Pulau Garam tersebut, yakni Pemkab Pamekasan, Sumenep, Sampang dan Pemkab Bangkalan.
Bahkan, sambung bupati muda ini, perwakilan konselor dari dua negara itu, membeli batik tulis Pamekasan. “Rupanya, mereka sangat tertarik,” ucap Baddrut..
Selanjutnya, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur ini menceritakan kondisi pemasaran batik tulis di Madura, khususnya Pamekasan, bahwa dalam dua tahun terakhir ini lesu.
“Waktu itu kami sampaikan bahwa batik tulis Madura sebenarnya tidak kalah dengan batik Yogyakarta dan Solo,” ujarnya.
Mantan Wabup Pamekasan Kadarisman Sastrodiwirjo bersama Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di acara pameran UKM di Jakarta.
Hanya saja, sambung dia, di kancah nasional, batik dari dua daerah itu justru yang terkenal, sedangkan batik Madura tidak, meskipun secara kualitas tidak kalah.
“Dari perbincangan itu, mereka tertarik, bahkan memborong batik tulis Pamekasan. Mereka juga dengan senang hati bersedia membantu ikut mempromosikan batik Madura, melalui jaringan yang dia punya,” kata Baddrut, menjelaskan.
Mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini lebih lanjut menjelaskan, Madura memiliki potensi bagus di sektor UKM dan kerajinan batik tulis.
Saat ini, ada sebanyak 52.200 UKM dengan jumlah sebanyak 3.625 koperasi dan 7.080 perajin batik dari total jumlah pendudukan sebanyak sekitar 4 juta jiwa.
Hanya saja, pembinaan terhadap potensi lokal yang ada di Madura belum tergarap secara maksimal, terutama promosi batik tulis.
Oleh karenanya, kegiatan pameran UKM yang didalamnya juga memasarkan produk unggulan berupa batik tulis, merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan batik tulis Madura agar lebih dikenal luas masyarakat.
“Kepentingan saya, agar batik tulis Pamekasan ini semakin dikenal, dan jika telah dikenal, peluang pasarnya tentu jauh lebih baik,” ujar Baddrut.
Ia menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai Bupati Pamekasan pada Pilkada 27 Juni 2018 bersama wakilnya Raja’e, program utamanya adalah peningkatan kewirausahaan, guna menekan terjadinya pengangguran.
“Batik tulis menjadi perioritas, karena batik yang ada di Madura, khususnya di Pamekasan sebenarnya memiliki kualitas bagus, namun belum ditopang pola promosi yang massif. Pameran di Jakarta yang kami gelar selama dua hari merupakan salah satu upaya yang kami lakukan,” pungkasnya.