Sumenep, kanalmadura.com - Menurut Yayak (Sapaan Akrab), dijawa timur hanya ada lima Kabupaten yang bermitra. Yakni Sidoarjo (Numerasi). Kota Batu (Leadership). Probolinggo (Multi Grade). untuk Literasi, Pasuruan dan Sumenep. Pada dasarnya nanti semua akan sama-sama melakukan. Sebenarnya Sumenep sudah ada dua. Yakni Numerasi dan Literasi, namun yang sudah berjalan saat ini yang literasi. Numerasi akhir november 2018 di Gugus dan sekolah yang berbeda.
"Inovasi ini adalah kerjasama Indonesia dengan Pemerintahan Australi." Kata Fasilitator Kabupaten Sumenep, Cahyadi Widi Wahyono mengawali Acara Pelatihan Literasi Program Inovasi KKM Kabupaten Sumenep di Lantai II Aula Al-Ikhlas Kementerian Agama Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, Rabu (14/11/18) Pagi.
"Kami berharap dari Tim Pendidik lebih menghormati terhadap waktu pelatihan. (Konsisten waktu). Agar tidak banyak yang telat hadir. Karena yang dilatih guru kelas 1,2,3. Dengan konsep literasi (Mendengar, Menyimak, Berbicara, Membaca, Menulis). Semuanya sesuai dan tidak bertentangan dengan kurikulum yang sedang dilakukan. Hanya Metodenya ditawarkan lain. Lebih inovatif, harapannya tidak hanya guru yang aktif tapi juga siswa aktif menggunakan potensi yang ada. Kreatif demi menjamin kemandirian sekolah.
Kemudian Kami juga menginginkan ada "Parenting" lewat pertemuan wali murid, minimal per semester. Sehingga Apa yang ditularkan ke anak dikelas juga di sampaikan ke wali agar diulang lagi dirumah, Bisa orang tua atau saudara." Terang Yayak.
Disamping itu pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BAPPEDA dan Bappeda mengkoordinasikan ke Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Perpustakaan Daerah, Dinas Kesehatan, Lintas OPD yang berkaitan dengan siswa. Untuk memaksimalkan Dana Fungsi Pendidikan dari beberapa Dinas Agar bersinergi, juga Pemerintahan Desa.
"Literasi ini ditekankan agar bener-benar mampu membebaskan anak/siswa kabupaten sumenep dari buta hurup (Arab & Latin). Dan kebetulan ada Rencananya dihari PGRI nanti akan dilaunching "Gerakan Menuju Kabupaten Literasi".
Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Sumenep, H. Mohammad Tawil, M.Pd. sangat mengapresiasi atas gerakan yang sudah dilakuakn oleh pihak-pihak yang peduli terhadap nasib pendidikan anak bangsa. Sehingga pihaknya berharap agar komunitas tersebut memulai dari hal terkecil yakni (Konsisten) dalam semua aspek. Terutama waktu. Karena pada dasarnya, pelaku pendidikan ada tiga yakni Siswa, Orang Tua dan Guru. "Hanya tidak tau ini mau dimulai dari mana?. Untuk di indonesia harus dimulai dari guru". Ungkapnya.
Pihaknya juga menekankan kepada para pelaku pendidikan yang bernaung dibawah kementerian agama Kabupaten Sumenep agar terus menjunjung tinggi nilai kebangsaan yang akhir-akhir ini mulai hilang secara perlahan. "Ini khawatir nilai radikalisme akan muncul di Madrasah, ketika nilai kebangsaan mulai dihilangkan.
Sekedar diketahui, Pelatihan Literasi tetsebut dihadiri oleh Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Sumenep, H. Mohammad Tawil, M.Pd. Distrik Fasilitator Sumenep, Cahyadi Widi Wahyono. Fasda Comms. Mohammad Arif koordinator Pengawas Madrasah Kabupaten Sumenep. Didik Nurhadi, Meike Wijaya, Pengawas. Basuki Anwar, Kepala Madrasah, Eko Himawan, Baidawi, Imam Kusnadi, Kamil, S.Pd, Siti Raisah, Guru. dan sekitar 75 Peserta dari 14 Madrasah Ibtidaiyah (Kecamatan Saranggi, Kota, Kalianget, Talango)