Pamekasan,kanalmadura.com – Jumat, 21/10. Manajemen Madura United akan mengajukan banding atas sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat kisruh suporter usai laga melawan Pusamania Borneo FC di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Hukuman sanksi yang diberikan PSSI adalah laga kandang usiran (laga kandang harus bermain di luar Madura) sebanyak 4 kali (sebelumnya ditulis 2 kali) dan tanpa suporter. Selain itu sanksi lain adalah berupa uang yang mencapai Rp 125 juta.
“Terhadap keputusan komdis ada sebagian yang kami terima. Namun kami juga merencanakan banding terhadap beberapa keputusan,” ujar Rosid Mardani, tim Venue Manajer yang mewakili Madura United ke sidang Komdis, Sabtu (21/10/2017).
Selain hukuman kepada manajemen, komdis PSSI juga menjatuhkan hukuman kepada personal yakni orang yang masuk lapangan dalam peristiwa tersebut.
Kekerasan yang dilakukan suporter adalah kekecewaan terhadap wasit yang memimpin pertandingan, karena wasit asal Iran tersebut diduga tidak netral dengan beberapa kali pelanggaran yang dibiarkan. Termasuk handsball pemain Borneo FC di area terlarang.
Selain itu, wasit juga dianggap memberikan kartu merah kepada gelandang Madura United, Dane Milovanovic tanpa alasan jelas, kemudian gol Madura United yang dianulir.
Untuk laga usiran itu, LOC Madura United sudah merencakan menggelar pertandingan kandang di dua stadion, yaitu Stadion Deltra Sidoarjo dan Stadion Jember Sport Center. Tetapi, sampai sekarang belum ada kepastian stadion yang akan digunakan dalam laga sisa kompetisi.
“Prinsipnya kami sudah komunikasi dengan dua pengelola stadion JSG dan Delta Sidoarjo. Kepastian resminya venue yang akan kami tempati akan kami pastikan setelah rapat bersama dengan manajemen klub,” tutup Ketua LOC Madura United, Moh. Alwi.