Sumenep, kanalmadura.com - Rabu,27/9 Pada
tahun 2017 penyaluran beras untuk masyarakat sejahtra (rastra) di Desa
Kapedi diduga tidak merata dan tidak sesuai dengan data keluarga
penerima manfaat (KPM) tahun 2017.
Hal
itu dikeluhkan oleh masyarakat sebagaimana yang disampaikan oleh Syauqi aktivis sumenep, dan salah satu masyarakat setempat yang berinisial "C"
yang mengaku tidak kebagian selama ini.
"Berdasarkan
keterangan warga setempat bahwa ada sekitar 5 orang yang namanya
tercantum di data penerima namun selama tahun 2017 ada yang tidak dapat
jatah beras sama sekali. Ada yang hanya dapat jatah 1x sampai 2x,
padahal berdasarkan data realisasi penebusan beras, Desa Kapedi selama
tahun 2017 sudah menebus sebanyak 7x." katanya.
DATA PENERIMA RASKIN |
"Itu
berdasarkan data penerima tahun 2017 dan data raelisasi penebusan
rastra yang saya dapat dari Kabag Perekonomian Kabupaten Sumenep,"
tuturnya.
"saya selama
tahun 2017 tidak mendapat jatah sama sekali, dan bukan hanya saya ada
juga beberapa warga yang hanya dapat jatah 1x ada juga yang hanya dapat
2x selama tahun 2017 ini" tambah warga yang namanya tercantum di data
penerima rastra kepada wartawan kanal madura
Selain
itu, menurut aktivis sumenep tersebut, ada permasalahan juga pada harga tebusan yang
lebih tinggi nilai rupiahnya dibandingkan dengan yang semestinya.
"Kemaren
di Desa Kapedi berasnya cair lagi, hanya saja berdasarkan informasi dari
warga setempat harga tebusannya sebesar Rp 28000 tiap karungnya,
padahal harusnya seharga Rp 24000 perkarung bulog yang berisi 15kg itu,"
tandasnya.
Sampai berita
ini ditulis bapak camat bluto belum bisa di hubungi karna ketika awak
media kanal madura mencoba konfirmasi melalui via telfon tidak di angkat
(Qiqy)