Pamekasan, kanalmadura.com – sabtu, 11/2/2017. Penyegelan oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan sudah terjadi sejak Jumat hingga Sabtu (10-11/2/2017). Akibatnya, siswa selama dua hari ini tidak bisa masuk kelas yang mengenyam pendidikan di SMAN 1 Waru Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar lantaran pintu sekolahnya disegel warga setempat menggunakan palang kayu.
Selain menyegel, warga juga membentangkan banner bertuliskan “Pemberitahuan,,,! Tanah/lokasi sekolah (SMAN 1 Waru) ini dalam penguasaan kembali pemilik tanah/ahli waris,” demikian tulisan spanduk yang dipajang di depan sekolah tersebut.
“Pemerintah sebelumnya sudah berjanji untuk memberi ganti rugi atas lahan yang ditempati ini. Tetapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,” kata salah satu warga yang mengaku sebagai pemilik lahan, Nur Salim.
Bahkan, dalam spanduk mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi. “Dihimbau kepada pihak yang berkepentingan untuk tidak menggunakan sampai ada kesepakatan sewa atau beli,” demikian tambahan kalimat dalam spanduk tersebut.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Perwakilan Provinsi Jawa Timur di Pamekasan Slamet Gustiantoko masih berupaya melakukan komunikasi dengan pemilik lahan yang menyegel SMAN 1 Waru tersebut.
Penting diketahui, sengketa lahan SMAN 1 Waru yang berujung penyegelan tidak hanya terjadi kali ini saja. Tetapi, kegaduhan pada dua kali sebelumnya bisa diredam oleh para tokoh sekitar. (adss)