Sampang, kanalmadura. Com – Selasa, 6/12/2016.Sempat jadi tontonan dengan penangkapan oknum kepala desa dan pejabat kantor kecamatan setempat karena situasinya memang terjadi di tempat umum, Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil menangkap empat orang warga Sampang, Madura, di depan kantor Bank Jatim Cabang Sampang Jalan Wahid Hasyim, Senin (5/12/2016) kemaren sore pukul 15.00 WIB.
Informasi yang beredar, dua orang laki-laki dan dua perempuan diantaranya oknum Kepala Desa dan pejabat kantor Kecamatan Kedungdung itu berhasil ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait dugaan pembagian pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016.
Saat dikonfirmasi kepada Pimpinan Bidang Operasional Bank Jatim Cabang Sampang, Pasang, membenarkan bahwa ada OTT di depan kantornya. Namun, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan yang jelas mengenai identitas nama-nama orang.
“Waktu kejadian, saya ada di dalam, sedangkan OTT-nya di depan kantor. Tadi ada polisi dari Polda melaporan bahwa telah melakukan OTT terhadap 4 orang. Polisi itu memberikan keterangan bahwa OTT itu terkait ADD,” tuturnya kepada awak media saat ditemui di kantornya.
Pasang menuturkan, setelah berkoordinasi dengan anggota Polda Jawa Timur, jumlah dana ADD yang ditarik dari Bank Jatim sebesar Rp 1 miliar. Dan dibagi-bagikan sebesar Rp 100 juta per orang.
“Katanya Rp 1 miliar dan dibagi-bagikan sebesar Rp 100 juta, tapi saya sendiri masih belum ngeceknya,” ungkapnya Kabak operasional Bank Jatim.
Setelah berhasil ditangkap dalam OTT, keempat pelaku sempat dibawa ke Mapolres Sampang. Selanjutnya, usai menjalani pemeriksaan mereka langsung dibawa ke Polda Jawa Timur.
“Saya tidak bisa memberikan keterangan, di sini ada di wilayah Polres Sampang, langsung saja ke Polres Sampang,” ucap salah satu anggota Polda Jatim tanpa menyebutkan identitas saat berada di TKP.
Ditempat Terpisah, Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar melalui Kasatreskrim AKP Hari Siswo, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa telah terjadi OTT di wilayah hukum Sampang. Namun, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan yang jelas mengenai identitas keempat pelaku termasuk jabatan pelaku yang terjaring OTT.
“Besok saja, sekarang masih proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut,” singkatnya. (*)