SUMENEP,kanalmadura.com – Mohammad Harpin, guru bahasa Inggris di SDN Rombasan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur harus berjualan tahu keliling desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab, gaji Rp250 ribu per bulan sebagai guru honorer tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk istri dan satu anaknya.
Pria yang sudah 12 tahun mengajar itu menjajakan tahu setiap hari sebelum berangkat mengajar. Dia mengangkut barang dagangannya dengan sepeda motor yang dilengkapi bak plastik. Sambil menuju sekolah, dia pun menjajakan tahu di sepanjang jalan.
"Saya harus berangkat lebih pagi, agar saya bisa jualan tahu dan tidak terlambat datang ke sekolah," kata Harpin saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan, selasa lalu (29/11/2016).
Bahkan, kata Harpin, tak jarang seragam guru yang dia pakai terciprat air tahu. Namun Harpin tidak minder dan tetap semangat berjualan.
"Saya baru bisa masuk sekolah pada pukul 09.00 WIB sesuai dengan jadwal. Saya mengajar Bahasa Inggris di kelas V dan kelas VI," imbuhnya.
Harpin mengaku, kerap dijuluki "Pak Tahu" oleh murid-murid karena profesinya sebagai guru dan penjual tahu. Meski begitu, Harpin tetap ikhlas mengajar meski harus berjualan tahu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Saya berharap teman-teman guru honorer tetap semangat mengajar meski bayaran tidak mencukupi. Hanya dengan keikhlasan tuhan akan memberi rezeki dari jalan yang lain," tambahnya seraya berharap diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) mengingat statusnya kini masih tenaga honorer K2.(*)