Pamekasan,- kanalmadura.com, Sekretaris Daerah (Sekda), Alwi Bheiq, Desak Aparat Kepolisian untuk menyeret salah satu peserta aksi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan, saat melakukan swipping ke Ruangan Bupati dan sejumlah ruangan lainnya pasca terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, dimana saat itu, massa dihalang-halangi untuk mengecek dan memastikan langsung ada dan tidaknya Bupati Ach. Syafi'i di Rungan Terhormat tersebut,
Desakan sekda untuk menangkap salah satu peserta aksi tersebut karena dinilai memprovokasi massa yang lain, "Heh.. ini Pak Polisi penampakan itu yang pakai kopyah, memprovokasi sudah, tangkap dia," Teriak Alwi dengan nada emosinya saat mendengar Suara tidak sedap yang dilontarkan oleh salah satu peserta,
Tapi sayangnya, Intruksi Sekda untuk menangkap Peserta aksi tersebut tidak dihiraukan oleh Pihak aparat kepolisian, bahkan dengan santainya massa aksi turun dari tangga sambil berteriak-teriak penuh kecewa, sebab menurut Imron Korlap Aksi, memang langkah yang dilakukan tersebut sudah diluar rencana,
" hal ini terjadi karena Bupati tidak jelas ada dimana, kalau memang Keluar kota, seharusnya Bapak Sekda bisa menunjukkan surat jalan atau surat tugasnya, tapi malah dibilang tidak bisa kalau diminta menunjukkan sekarang, ini sangat lucu, jangan-jangan beliau sudah merasa bersalah sehingga tidak siap menghadapi kami," terangnya,
Sekedar diketahui aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Warga PMII Pamekasan pada hari senin (19/20/15) terkait adanya indikasi korupsi Pemkab Pamekasan, sebesar 99,7 miliar.*(ri/ynt)