KanalMadura - Ramainya isu tentang faham-faham radikal yang saat ini sedang gencar-gencarnya dibahas membuat sebagian kalangan masyarakat ketakutan, Terkadang kita sebagai umat islam, timbul tanda tanya, sejak kapan faham radikal muncul? Tapi kalo kita kembali membuka sejarah peradaban, faham radikal, sikap fanatik, intoleran dan eksklusif dalam masyarakat Islam pertama kali ditampakkan oleh Kaum Khawarij sejak abad pertama Hijriyah.
pada mulanya kaum khawarij merupakan pengikut dari Khalifah Ali bin Abu Thalib. Sejarah tentang kaum Khawarij itu berawal dari perang Shiffin. yakni perang antara pasukan Ali melawan pasukan Muawiyah yang Ketika perang berlangsung dan kelompok Ali hampir memenangkan peperangan, Muawiyah menawarkan perundingan sebagai penyelesaian permusuhan. Khalifah Ali menerima tawaran tersebut.
Namun kesediaan Ali untuk berunding menyebabkan kurang lebih empat ribu pengikut Ali memisahkan diri dan membentuk kelompok baru yang dikenal dengan Khawarij artinya membelot. Kaum pembelot atau khawarij ini menolak perundingan. Bagi mereka, permusuhan hanya bisa diselesaikan dengan Kehendak Tuhan, dengan bukan perundingan. Kelompok Khawarij pun kemudian melalukan kekerasan terhadap orang-orang Islam yang tidak sependapat. Mereka bahkan memasukkan jihat sebagai rukun iman.
Gerakan ini bermaksud memurnikan ajaran Islam, dan menuduh kaum muslim yang tidak sependapat dengan mereka
disebut sebagai Islam sesat, tidak asli, atau menyimpang. Sampai sekarang, faham radikal terus berkembang.
Faham radikal yang keras menuntut perubahan sosial dan politik dengan cara drastis dan kekerasan. Akan tetapi Istilah radikalisme atau terorisme terkadang memang sengaja dialamatkan kepada umat Islam, karena memang posisi Islam sebagai kekuatan peradaban saat ini sudah diujung tanduk.
Umat Islam sangat tersudut, karena pelaku teroris mayoritas beragama
Islam dan dalam aksinya selalu menggunakan simbol-simbol Islam. Bahkan dunia Barat menuduh Islam sebagai basic Idea dari terorisme, dan pesantren-pesantren
yang banyak tersebar di Indonesia dituding sebagai sarang teroris. untuk memerangi faham radikal memang membutuhkan peran Semua elemen. Tapi yang terpenting adalah apa yang seharusnya
dilakukan oleh para ulama.
Karena upaya paling kuat dalam dokrinisasi radikalisme seseorang mengikuti faham radikal adalah dari faham ideologi. Ajaran
islam sebagai agama rahmatan lilalamiin telah diselewengkan kemudian dijustifikasi atas tindak radikalisme agama.(Red)